Tuesday 23 July 2013

For my future husband

Ada beberapa senja yang aku pikirkan tentang kita, tentang bagaimana aku akan menemukanmu kelak
Entah berapa banyak waktu yang aku habiskan untuk mencari sosokmu, yang nantinya akan mencintai Tuhan kita
Yang akan membantuku menemukan jalan dalam acara Tuhan, mencintai keluargaku dan keluargamu.

Adapun cerita, ketika nanti aku menemukanmu, kau cukup melihat kedua bola mataku. Ia akan bercerita bebas, dengan binar dan bulatnya. Kau akan tau bagaimana aku mencarimu. Yang akan aku temukan sekarang atau di masa depan. 

A question that starts with the word how. How despite all the sufferings, pains, agonies one has endured or witnessed, perhaps even at a daily continuum, how can one remain sane?
Banyak pertanyaan yang dimulai dari sebuah kata. Bagaimana kita merasa menyakiti, tersakiti.
Mungkin aku akan merasa bahagia namun di kala lain akan merasa sedih. Tapi, jika kau baca ini kelak, dalam perjalananku mencarimu, aku mungkin akan bertemu orang yang kuyakini adalah dirimu, kemudian menyadari kalau aku salah. Dan jika yang aku temukan sekarang adalah dirimu di masa depan, semoga rasa ini tetap sama, yang mana aku akan menikahi pria yang mengerti akan mimpi-mimpinya dan mengerti bagaimana mewujudkannya dengan asa di genggaman bersama. Mungkin aku akan terluka, dan bisa jadi kamu ada disekitarku saat ini, saling tidak menyadari keadaan masa depan. Ia misterius. Apakah kamu juga menyadari? Kalau ia begitu misterius?

Ya, kamu....