Thursday, 14 March 2013

Terjebak Nostalgia

Sore itu. Burung gereja kembali pulang di pelataran garasi rumah. 
Ia, pulang bersama sekantong plastik berisi dokumen kuliahnya. 
Angin sepoi yang berhembus namun tak berasa menusuk tulang. 

Rutinitas seperti biasanya, ia masuk kedalam ruangan berukuran 4x4, menaruh tas dan dokumennya di pojok lemari kamar. 
Bersiap duduk di atas bantalan kursi, menyalakan laptop dan kipas angin yang berada disampingnya. 
Penat terasa mengisi layar windows yang baru terproses. Ponselnya berbunyi, ia berbalik agak merangkak di atas kasur tidurnya dan segera melihat isi ponselnya. 
Senyumnya terlihat, penat pun terasa hilang, isi ponsel tersebut berupa pesan singkat dari dia. 

"Hello... :3" 
Singkat namun bermakna, ia membenarkan kacamatanya, mengatur posisi tubuhnya yang berada diatas kasur. Sebegitu senangnya melihat pesan tersebut, ia pun bingung apa yang harus dilakukan dengan ponselnya. 

...berpikir lama... 
"hai... ^^" ...
*hapus kembali pesan tersebut*.

"^^... sedang apa?"... 
*menu "send" pun tak dipencetnya. 
"save to draft pada akhirnya."*

Apakah menyatakan perasaan yang sesungguhnya sesulit itu?

No comments:

Post a Comment